PROSES DAUR ULANG KERTAS
Bahan yang dibutuhkan:
- Screen dengan bingkai yang
biasa digunakan untuk menyablon
- Kertas bekas
- Batu / Batako
- Ember
- Setrika
- Air
- Kain katun
- Blender
- Baskom
- Papan Kayu
- Meja
Cara pembuatan kertas daur ulang:
- Potong / robek kertas bekas
menjadi bagian-bagian kecil dan rendam di air selama satu hari
- Blender kertas sampai seperti
bubur
- Tuangkan ke dalam baskom yang
berisi air, kemudian aduk
- Letakkan spons diatas meja,
lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
- Saring campuran (jangan terlalu
tebal) di baskom memakai screen sablon
- Tutup dengan kain yang sudah
dibasahi. Tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi lagi seperti langkah
nomer 4 dan nomer 5
- Letakkan diatas spons yang
sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screen-nya dan
angkat hati-hati
- Sesudah beberapa lapis, tekan
dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (batu/batako)
- Biarkan selama sekitar 1 jam
agar airnya berkurang, sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering
- Angkat sepasang demi sepasang
dan jemur di tempat yang panas
- Setrika sepasang demi sepasang
kemudian buka kainnya pelan-pelan
- Kertas daur ulang sudah jadi
dan siap digunakan
Daur
Ulang Kertas
Tempat Kerja: tempat
pembuatan, tempat pencetakan kertas, tempat penjemuran, tempat penyimpanan
bahan baku, dan tempat penyimpanan produk.
Alat dan Bahan
1.
sampah kertas, air,
rumput, pelepah pisang, lem kayu/lem sagu, dan pewarna.
2.
blender
3.
baskom atau bak
rendam (ukuran 60×70 cm)
4.
spon
5.
meja
6.
kain
7.
screen (ukuran 25×25
cm atau 35×45 cm.
8.
papan dan alat
pemberat
Cara Membuat
1.
Robek kecil-keil
kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari
2.
Blender kertas sampai
menjadi bubur ( halus)
3.
Tuangkan kedalam
Baskom yang berisi air dan diaduk
4.
Letakan Spons di atas
meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
5.
Saring campuran
(jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen sablon
6.
Letakan diatas spons
yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya dan
angkat dengan hati-hati
7.
Tutup dengan kain yang
sudah dibasahi. tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah 5 dan 6
8.
Sesudah beberapa lapis
press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (Batako atau Batu)
9.
biarkan selama
sekitar1 jam agar airnya berkurang. sebelum diangkat pastikan sudah cukup
kering. angkat sepasang demi sepasang dan jemur ditempat yang panas. lalu
setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan.
Jika anda ingin
membuat atau corak khusus, cobalah beberapa proses di bawah ini.
1.
Proses tempelan.
Sebelum anda menutup campuran bubur kertas dengan kain yang sudah dibasah,
tempelkan bunga, rumput atau daun-daun kecil diatasnya.
2.
Proses Campuran.
Ketika memblender kertas, tambahkan bunga, rumput atau bahan alami lainnya yang
akan memberikan warna dan pola khusus.
3.
Proses Press. Ketika
sedang mengepress kertasnya, taruhlah daun atau sesuatu yang bermotif bagus.
taruhlah papan diatasnya dan beri pemberat.
Contoh barang yang
bisa dibuat dengan kertas Daur Ulang.
- Kertas untuk menggambar karya seni
- Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain
- Undangan,
amplop, map, dll . kertas daur ulang juga bagus sekali untuk ditempel
diatas karya-karya yang bisa anda bikin dari karton.
- kotak pensil +
bingkai photo
- kotak kado,
kartu lebaran dan ulang tahun.
- Frame pas photo
dan aneka kerajinan lain.
dan jika anda ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai
bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut anda bisa memakai
beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut. diantaranya
:Kunyit, Daun Jati, Daun pandan Wangi, Gambir, Pacar Cina, Nila.
Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna
kuning.
Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna
merah
Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan
menghasikan warna hijau
Gambir : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna
hitam
Pacar Cina : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan
warna merah muda
Nila : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna biru
kalau mau coba anda membuat kertas dengan warna baru : Saat
kertas bekas yang kecil-kecil mau direndam di air selama 1 hari, isilah airnya
(sesudah disiram) dengan macam-macam bahan yang bisa memberikan warna yang
bagus.
Cara Lain Daur Ulang Kertas
1. Robek-robek kertas dalam ukuran kecil. Rendam dalam seember
air selama semalaman.
2. Ambil sekitar 1,5 gelas kertas renclaman, masukkan ke dalam
blender. Tambahkan 2 gelas air dan hancurkan sampai merata.
3. Tuang larutan halus tadi ke dalam baskom lebar. Saring menggunakan
saringan kasa berbingkai,
sehingga selapis tipis kertas berada di permukaannya.
sehingga selapis tipis kertas berada di permukaannya.
4. Tempelkan lapisan kertas yang baru ini ke permukaan
keras yang rata, misalnya papan kayu. Lepaskan dari saringan kasa.
5. Serap permukaan kertas yang baru dengan kain untuk
mengtilangkan kelebihan air. Jemur hingga betulbetul kering di terik matahari,
6. Saat kertas baru sudah kering, lepaskan perlahann dari
permukaan papan. Agar kertas memiliki motif yang cantik, tambahkan daun-daunan
atau bahan lain pada saat penyaringan. Dengan begitu, bahan tambahan in akan
ikut menyatu bersama bahan kertasnya.
Keuntungan Daur Ulang Kertas
1) Satu upaya pemanfaatan kembali
sampah kertas untuk mengurangi timbulan sampah.
2) Menimbulkan kreatifitas dalam
memanfaatkan kertas bekas.
3) Sumber tamabahan penghasilan
masyarakat.
DAUR ULANG PLASTIK
CARA
MENGOLAH SAMPAH PLASTIK MENJADI KERAJINAN
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah
adalah
1.Pisahkan sampah kering dan sampah basah.
2.Sampah kering seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu
dan mi instan dibersihkan.
3.Plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian
dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat
sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat.
4.Jahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah
ketelatenan dari penjahit.
Saat ini kerajinan dari
sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang berasal dari barang daur ulang atau bisa
disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari sampah.Dengan menjadi
trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati
tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah
atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan
dibeli. (Galeriukm).
.
DAUR ULANG KACA
Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan
kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi
bisnis dengan cara memanfaatkan
kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah
benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan
mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang
bisnis yang cukup menggiurkan dengan
kerajinan berbahan baku pecahan kaca.
Prosesnya adalah :
1.Siapkan Pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan
apa saja yang berbahan kaca.
2.Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci
hingga bersih
3.Lebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama
24 jam.
4.Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk
sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan.
Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material
kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang
sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang
diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan.
Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu
menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu,
maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta
api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum,
gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi
yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat
kerumitan proses pembuatan.
DAUR ULANG BAHAN ORGANIK
Mengingat
presentasi limbah organik yang tinggi dari seluruh sampah yang dihasilkan yaitu
kira-kira 70 % dari keseluruhan , maka pada tulisan ini terfokus pada
penanganan limbah organik.
Setiap harinya ribuan ton bahan organik yang merupakan bahan pangan yang dikirim ke kota yang berasal dari daerah pertanian untuk dikonsumsi masyarakat kota. Penggunaan bahan organik tersebut menghasilkan limbah berupa, tinja , air kotor, limbah rumah tangga dan limbah kota yang terus ditumpuk di suatu tempat yang biasa disebut Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ). Dengan ini diusulkan suatu teknologi untuk mendaur ulang limbah tersebut. Dalam hal ini teknologi yang diusulkan adalah teknologi effective microoragnisms ( EM ).
Di daerah pertanian, justru terjadi kekurangan bahan organik karena sebagian besar sudah dikirim ke kota, Bahan organik yang tersisa cenderung dimanfatkan sebagai sumber energi untuk dapur, industri rumah batu bata dan industri rumah tangga lainnya.
Di sentra peternakan, limbah organik berupa kotoran ternak diupayakan untuk dijual secepatnya dengan harga murah ke daerah pertanian yang membutuhkan pupuk organik Sedikit sekali nilai tambah yang diperoleh peternak dari limbah tersebut. Semua ini terjadi karena petani dan peternak belum memanfaatkan teknolgi pengolahan limbah tersebut.
Limbah organik berasal dari beberapa sumber yaitu anatara lain : dapur/rumah tangga, pasar, rumah/sakit, perumahan, pertokoan / perkantoran, hotel / restoran, pertanian, peternakan / rumah potong, pengolahan hasil pertanian / peternakan dan sampah kota.
Selama ini metode yang digunakan untuk mengolah aneka limbah oganik tersebut adalah dengan cara membusukkan limbah tersebut untuk mendapatkan kompos. Pada proses ini, akan ada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas ( hidrogen sulfida, amonia merkaptan dan gas beracun lainnya ). Polusi yang terjadi mencakup udara, tanah dan air yang terjadi dari proses pembusukan bahan organik, karena aktifitas dari mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia seperti : Salmonella, Escherischia coli dll. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelepasan ion negatif dari proses pembusukan yang membentuk gas-gas dan senyawa beracun.
Proses pembusukan organik berlangsung 2 – 3 bulan. Proses ini bisa berlangsung lebih lambat karena penambahan bahan organik secara terus menerus serta tidak adanya peran mikroorganisme fermentasi. Itulah sebabnya mengapa di tempat pembuangan gas busuk secara terus menerus dihasilkan dalam radius 5 km
Cara yang umum digunakan di perkotaan sekarang ini adalah dengan cara menumpuk sampah sampai dengan ketebalan ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah yang biasa disebut dengan land fill system Cara ini pertama kali dikembangkan oleh Depatemen Kesehatan Amerika Serikat dan sampai sekarang masih dilakukan.
Setiap harinya ribuan ton bahan organik yang merupakan bahan pangan yang dikirim ke kota yang berasal dari daerah pertanian untuk dikonsumsi masyarakat kota. Penggunaan bahan organik tersebut menghasilkan limbah berupa, tinja , air kotor, limbah rumah tangga dan limbah kota yang terus ditumpuk di suatu tempat yang biasa disebut Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ). Dengan ini diusulkan suatu teknologi untuk mendaur ulang limbah tersebut. Dalam hal ini teknologi yang diusulkan adalah teknologi effective microoragnisms ( EM ).
Di daerah pertanian, justru terjadi kekurangan bahan organik karena sebagian besar sudah dikirim ke kota, Bahan organik yang tersisa cenderung dimanfatkan sebagai sumber energi untuk dapur, industri rumah batu bata dan industri rumah tangga lainnya.
Di sentra peternakan, limbah organik berupa kotoran ternak diupayakan untuk dijual secepatnya dengan harga murah ke daerah pertanian yang membutuhkan pupuk organik Sedikit sekali nilai tambah yang diperoleh peternak dari limbah tersebut. Semua ini terjadi karena petani dan peternak belum memanfaatkan teknolgi pengolahan limbah tersebut.
Limbah organik berasal dari beberapa sumber yaitu anatara lain : dapur/rumah tangga, pasar, rumah/sakit, perumahan, pertokoan / perkantoran, hotel / restoran, pertanian, peternakan / rumah potong, pengolahan hasil pertanian / peternakan dan sampah kota.
Selama ini metode yang digunakan untuk mengolah aneka limbah oganik tersebut adalah dengan cara membusukkan limbah tersebut untuk mendapatkan kompos. Pada proses ini, akan ada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas ( hidrogen sulfida, amonia merkaptan dan gas beracun lainnya ). Polusi yang terjadi mencakup udara, tanah dan air yang terjadi dari proses pembusukan bahan organik, karena aktifitas dari mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia seperti : Salmonella, Escherischia coli dll. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelepasan ion negatif dari proses pembusukan yang membentuk gas-gas dan senyawa beracun.
Proses pembusukan organik berlangsung 2 – 3 bulan. Proses ini bisa berlangsung lebih lambat karena penambahan bahan organik secara terus menerus serta tidak adanya peran mikroorganisme fermentasi. Itulah sebabnya mengapa di tempat pembuangan gas busuk secara terus menerus dihasilkan dalam radius 5 km
Cara yang umum digunakan di perkotaan sekarang ini adalah dengan cara menumpuk sampah sampai dengan ketebalan ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah yang biasa disebut dengan land fill system Cara ini pertama kali dikembangkan oleh Depatemen Kesehatan Amerika Serikat dan sampai sekarang masih dilakukan.
Metode land fill system sampai saat ini masih merupakan cara yang diunggulkan, sekalipun hanya dapat mengurangi bau kurang dari 40 %. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruang.
Penguraian limbah organik melalui proses fermentasi adalah cara yang tepat untuk dapat mengatasi masalah bau, dan masalah-masaah lingkungan seperti polusi udara, air dan tanah . Pada proses ini aroma yang tercium adalah asam manis bau khas fermentasi.
Teknologi fermentsi bahan organik yang diperkenalkan di sini adalah Teknologi Effective Microorganisms ( EM ) oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyu Jepang. Teknologi ini mengembangkan 80 jenis mikroorganisme yang bermanfaat untuk memfermentasikan bahan organik serta menggunakan panas dan gas hasil dari proses pembusukan sebagai sumber energi.
Proses fermentasi mulai berlangsung dengan cara yang sederhana, diinokulasikan dengan cara disemprotkan ke bahan organik atau tumpukan sampah tersebut dan disemprotkan Dalam proses ini, pembentukan gas (bau busuk ) dan panas dapat ditekan atau dihilangkan sama sekali.
Manfaat langsung dari proses ini adalah : berkurangnya bau busuk dan panas; berkurangnya hama seperti lalat dan penyakit yang ditimbulkan; tumpukan sampah cepat berkurang, sehingga daya tampung sampah dalm lubang dapat bertambah 30%; lapisan tanah urugan berkurang karena masalah bau teratasi; masalah lingkungan dan kesehatan pekerja dan pemulung dapat teratasi.
Fermentasi bahan organik terjadi bila bahan EM dinokulasikan ke dalam larutan gula dengan dosis 0.1-1% ke dalam tumpukan sampah setiap minggu sekali, dilakukan dengan cara menyemprot dengan mesin atau pompa.
Untuk memfermentasikan 1 ton limbah organik, diperlukan 1 liter EM dan 1 liter gula atau molas. Agar lebih hemat, dapat difermentasikan lebih dulu larutan molas dengan cara mencampurkan 1 liter EM dan 1 liter molas ke dalam 20 liter air kemudian tutup rapat dalam tangki selama 1 minggu. Larutan ini biasanya disebut Fermentasi Molas ( FM ). Fermentasi Molas dapat disemprotkan ke dalam tumpukan sampah dengan kelarutan 0.1 %
Idealnya pada tahap awal yaitu di tingkat rumah tangga, sudah dilakukan pemisahan sampah organik dan anorganik, dengan demikian proses fermentasi di Tempat Pembuangan Akhir lebih mudah dan proses berjalan sempurna. Untuk membudayakan kebiasaan masyarakat memilah-milah limbah organik ini, tentunya perlu proses panjang disamping itu perlu dipertegas lagi dengan peraturan dari pemerintah.
Instruksi
1.
o 1
Pilih tempat menyimpan tumpukan kompos atau bin. Masukan tumpukan kompos anda ke atas rumput atau tanah, bukan
beton.
o 2
Tempatkan sampah organik Anda di tempat sampah kompos. Anda mungkin ingin meneliti apa jenis limbah dapat diterima untuk
pembuatan kompos rumah tangga.
o 3
Menjaga keseimbangan berat 25 bagian yang kaya karbon untuk 1
bagian bahan kaya nitrogen dalam tumpukan kompos. Sebuah keseimbangan yang tidak benar akan menyebabkan tumpukan
untuk terurai lambat atau menghasilkan bau.
o 4
Hidupkan atau campuran tumpukan atau isi dari tempat sampah setiap
3 atau 4 minggu. Hal
ini akan mempercepat proses dekomposisi dan memungkinkan kompos untuk
menguraikan secara merata.
o 5
Jauhkan kompos lembab. Jika
mulai mengering, tambahkan bahan basah atau air.
o 6
Gunakan kompos untuk menyuburkan tanaman Anda atau sebagai
kondisioner tanah. Kompos
siap digunakan ketika muncul coklat gelap dan terasa longgar.